Bukan cuma situasi politik yang memanas antara Amerika Serikat (AS) dan China, tetapi juga kompetisi antar perusahaan teknologi. Salah satunya antara TikTok dan Facebook.
Laporan The Wall Street Journal menyebut induk TikTok, ByteDance, diam-diam membajak para developer aplikasi VR yang bekerja sama dengan Facebook.
Tak tanggung-tanggung, insentif yang ditawarkan bisa langsung beli mobil. Kisaran insentif per judul aplikasi dilaporkan mulai dari US$ 15.000 (Rp 225 juta) hingga US$ 25.000 (Rp 366 juta).
Menurut orang dalam, ByteDance ingin menggenjot bisnis VR melalui perangkat Pico headset miliknya, dikutip Jumat (14/4/2023).
VR saat ini berperan penting dalam industri game. Selama ini, Facebook menjadi satu-satunya platform internet yang paling serius mengembangkan ekosistem VR.
Namun, di masa mendatang, sepertinya akan makin banyak raksasa teknologi yang menggarap VR. Selain ByteDance, Apple juga dikabarkan tengah menyiapkan headset mixed reality yang menggabungkan VR dan AR (augmented reality/realitas tertambah).
Jika raksasa teknologi makin ramai menggarap ekosistem VR, maka perebuta pengembang software akan kencang. Pasalnya, perang pengembang software sangat krusial untuk menciptakan ekosistem VR yang mumpuni.
“Saya sangat antusias melihat pemain baru terjun di pasar VR dan menantang apa yang dilakukan Facebook selama ini,” kata Ben Outram, pendiri Squingle Studio, yang mengembangkan game VR puzzle berjudul ‘Squingle’.
Squingle hingga sekarang masih menunggu untuk masuk di Quest Store, toko aplikasi VR milik Facebook, sejak dirilis pada 2021 lalu. Lambatnya proses di Quest Store menjadi salah satu yang banyak dikeluhkan pengembang aplikasi VR ke ekosistem milik Facebook.
Menanggapi hal ini, Kepala Ekosistem Konten Meta, Chris Pruett, berdalih waktu tunggu untuk masuk di Quest Store dikarenakan proses kurasi yang berstandar tinggi.
Lebih lanjut, ia juga menanggapi positif upaya ByteDance mencaplok banyak pengembang aplikasi VR dari Facebook.
“Bagi Meta, ini adalah hal positif jika ada pemain baru terjun di pasar VR dan mau membiayai para pengembang,” ia menuturkan.