RI Blak-blakan Respons Veto AS di PBB soal Gencatan Senjata
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI buka suara terkait keputusan Amerika Serikat (AS) yang memveto usulan resolusi terbaru gencatan senjata segera antara pasukan Israel dan kelompok Hamas Palestina di Gaza oleh Dewan Keamanan (DK) PBB.
Juru Bicara Kemlu RI Lalu Muhamad Iqbal mengatakan ini merupakan veto ke-35 yang dilakukan AS sepanjang sejarah PBB. Sementara terkait Israel dan situasi Gaza, ini merupakan veto yang kedua sejak 7 Oktober lalu.
“Indonesia sangat kecewa dan sangat https://slots-kas138.space/ menyesalkan kegagalan Dewan Keamanan PBB untuk mengadopsi resolusi tersebut karena menurut Indonesia kondisi di lapangan sudah sangat mengkhawatirkan,” kata Lalu di Kementerian Luar Negeri, Selasa (12/12/2023).
“Gencatan senjata sangat dibutuhkan untuk memastikan bantuan kemanusiaan bisa disalurkan dengan lancar ke Gaza,” tegasnya.
Lalu memaparkan Indonesia terus aktif dalam upaya perdamaian di jalur Gaza, sehingga saat resolusi gencatan senjata oleh gagal diadopsi, DK PBB dianggap telah kehilangan momentum untuk menunjukkan mandat untuk menjaga perdamaian dunia.
“Sekali lagi DK gagal menunjukkan relevansinya dalam menjaga perdamaian dunia dan keamanan internasional,” imbuh Lalu.
Saat ini, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi tengah berada di Jenewa untuk menghadiri pertemuan Hak Asasi Manusia (HAM) WHO. Dalam kesempatan itu, Lalu menyebut Indonesia tidak akan berhenti memperjuangkan segera gencatan senjata dan penyaluran bantuan kemanusiaan ke Gaza.
“Dampak dari upaya kita selama ini sudah tampak, antara lain kesepakatan temporary case fire, beberapa waktu lalu. Saat ini sudah ada pembicaraan di antara pihak-pihak mengenai kemungkinan pembukaan pintu kedua untuk masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza, kita harapkan dalam waktu dekat akan ada kesepakatan dari pihak-pihak untuk membuka satu pintu lagi untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Gaza,” jelas Lalu.
Saat ini, Liga Arab sudah menyampaikan usulan draft resolusi dan penyelenggaraan sesi khusus Majelis Umum PBB untuk membahas draft resolusi yang di-submit di DK PBB. “Akan segera dibahas diharapkan resolusi tersebut akan diadopsi,” pungkas Lalu.
Sebelumnya, AS memveto usulan resolusi terbaru DK PBB terkait gencatan senjata segera di Gaza karena Washington merasa resolusi tersebut diajukan terburu-buru, tidak seimbang dan tidak akan memberikan perubahan besar di medan pertempuran karena hanya menyerukan gencatan senjata yang tidak berkelanjutan.